Minggu, 01 Februari 2015

Arti Sebuah Komitmen


Saya mau berbicara arti dari sebuah komitmen. Berat ya mendengar kata tersebut... But, mengapa tidak kita buat sederhana saja??? 

KOMITMEN dapat dimaknakan dengan berpegang teguh dan fokus pada keputusan yang diambil, tanpa mempertanyakan apa-apa lagi, apapun keadaan yang akan berlangsung. Dan biasanya sesuatu yang akan membuat seseorang memikul resiko dan konsekuensi dari keputusannya tanpa mengeluh, dan menjalaninya dengan penuh rasa syukur sebagai bagian dari kehidupan yang terus berproses. Bukankah begitu?

Kalau dalam konteks yang ingin kubahas, komitmen disini adalah mencoba menerima apapun yang terjadi dengan segala kekurangan dan kelebihan yang mengiringinya.
Karena komitmen bukan sekadar kata, melainkan sebuah sikap menerima segala konsekuensi yang ada di depan mata. Siap dan berani dalam menjalani segalanya dan tetap bertahan dalam kondisi terhimpit sekalipun menyesakkan dada.

Sebab komitmen adalah janji yang terpatri dalam diri... Untuk selalu berjalan seiringan... Untuk bisa mengingat kembali kesepakatan yang telah ada sejak awal berkomitmen. KOMITMEN adalah sesuatu yang membuat seseorang membulatkan hati dan tekad demi mencapai sebuah tujuan, sekalipun ia belum dapat mengetahui hasil akhir dari tujuan tersebut. Berjerih payah dan berkorban demi menyelesaikan tujuannya, sekalipun semua orang meninggalkannya seorang diri.

Terkadang, sebuah komitmen bisa membuat seseorang berani setia dan percaya, meskipun harapannya tidak kunjung terpenuhi dan tidak ada yang dapat dijadikan jaminan olehnya. Karena ia yakin... Bahwa dibalik kesulitan pasti ada kemudahan dengan kuatnya komitmen yang telah tertancapkan dalam dirinya. Hebat ya?!

Dan yang terakhir nih... Menurutku, arti sebuah komitmen ialah sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan maupun pertengkaran. Karena ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah. Ketika kita mengatakan 'Aku berkomitmen', maka sejatinya kita harus berani mengikatkan diri dalam sebuah komitmen tersebut dan secara tidak langsung kita telah 'mati' terhadap kepentingan diri sendiri..

Jadi teringat akan sebuah firman Alloh, 
“Sungguh, orang-orang yang berjanji setia kepadamu, tiada lain dari berjanji setia kepada Alloh Alloh meletakkan tangan-Nya diatas tangan mereka. Tetapi barangsiapa melanggar janji, tiada lain dari melanggar janji terhadap dirinya sendiri. Dan barang siapa menepati janji yang dijanjikannya kepada Alloh, Alloh akan memberinya pahala berlimpah”. (Qs Al-Fath: 10)

Ternyata berkomitmen itu sulit ya? Hehe.. Meski menyatakan sebuah janji adalah pekerjaan yang sangat mudah, namun menepati janjinya adalah sebuah langkah emas yang mampu meraih kepercayaan yang sangat tinggi nilainya bagi orang lain. Mungkin hanya sebuah janji kecil, tapi sesungguhnya hal tersebut sangat berpengaruh pada kredibilitas seseorang. W O W kenapa begitu? Berjanji adalah suatu hal yang amat penting, begitu pentingnya sampai–sampai mendapat perhatian serius dari Alloh melalui ayat di atas. Sebaliknya, tidak menepati janji adalah suatu langkah yang sangat mematikan kredibilitas seseorang. Oleh karena itu, janganlah berjanji sekiranya kita yakin tidak bisa menepatinya.

Coba bayangkan, jika ada yang berjanji pada kita namun tak ditepatinya? Tentu kita akan kecewa kan? Nah ketahuilah, begitupula ketika kita sedang berjanji maka sesungguhnya kita menarik energi suara hati orang lain secara besar-besaran, yang dinamakan dengan harapan. Lalu energi itu kita bawa pulang, dan jika tidak dikembalikan ke sumbernya, keseimbangan orang lain akan terganggu. Harapan (akan realisasi janji) tersebut telah kita tarik, dan belum kita kembalikan (janji belum terealisasi). Pasti akan menyedihkan jika barang kita diambil lalu belum dikembalikan juga... 

So... Janji kecil yang mungkin secara tidak sadar kita lupakan padahal itu adalah sebuah komitmen awal yang telah dibangun, sungguh-sungguh bisa menarik habis tingkat kepercayaan seseorang. Ya, dan itulah yang menarik habis energi “HARAPAN” suara hati seseorang, dan belum sempat mengembalikannya. Bagaimana jika sudah begitu???

Maka berhati-hatilah terhadap yang dinamakan dengan 'Komitmen'. Sekarang, kita perbaharui komitmen kita kembali... Mencoba menepati janji-janji kita meskipun kecil dan menurut kita tak berarti. Padahal diujung sana, ada seseorang yang tengah menanti komitmen dan harapannya untuk ditemui -_-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar